Penjelasan Anatomi bentuk dan ketinggian huruf pada tipografi - Di artikel sebelumnya saya sudah
membahas tentang pengertian tipografi, di dalam tipografi sudah pasti
terkandung unsur type atau huruf. Di artikel kali ini saya akan membahas khusus
tentang huruf, yaitu Anatomi bentuk dan ketinggian huruf.
Anatomi Bentuk Huruf
Anda tidak akan dapat menilai
sebuah seni itu bagus atau jelek jika anda tidak tahu apa itu seni. Begitu juga
ketika anda ingin mulai membuat sebuah desain, namun tidak paham bentuk huruf
yg pantas digunakan. Mempelajari anatomi bentuk huruf wajib hukumya bagi
seorang desainer grafis.
Dalam anatomi bentuk huruf,
setiap huruf harus memiliki batang,dan ujung (terminal) atau
tangkai.
Gambar diatas menjelaskan
bagian-bagian umum sebuah huruf. Sebuah huruf dibentuk dengan goresan-goresan
(stroke). Goresan pertama disebut basic
stroke. Contohnya goresan vertikal pada huruf ‘E’. Di ujung stroke pada
jenis huruf serif pasti akan dijumpai tangkai/hiasan-hiasan yg disebut serif.
Sedang pada jenis huruf sans serif, ujung stroke akan terlihat polos dan
disebut dengan terminal.
Dengan mengetahui komponen
anatomi bentuk huruf, kita dapat membuat logo dengan ‘memainkan’ bentuk
terminal, batang dan atau tangkai/terminalnya.
Anatomi ketinggian huruf
Dalam segi ketinggian huruf,
setiap huruf pasti memiliki keunikan sendiri-sendiri. Walaupun tentu tetap ada
batas tertentu seperti body size,
baseline dan capital height.
Perhatikan 2 gambar berikut :
Huruf Kecil
Huruf Besar (Kapital)
Sekian penjelasan tentang singkat tentang anatomi bentuk huruf. Artikel diatas hanyalah sedikit penjelasan tentang bentuk dasar. Masih banyak komponen-komponen lain yang belum dibahas, silahkan klik disini.
Terima kasih. Semoga bermanfaat.
Baca juga tips menentukan tipografi.
No comments:
Post a Comment