Di artikel sebelumnya saya sudah membahas tentang Pemahaman dan Pengertian Desain Grafis. Sekarang saya akan sedikit membahas tentang sejarah Desain Grafis.
1. Masyarakat Prasejarah
Desain Grafis sebagai media komunikasi ternyata telah dikenal sejak jaman
prasejarah. Dapat dibuktikan pada jaman Palaeolithicum di Gua Lascaux, Perancis
Selatan. Banyak ditemukan gambar-gambar binatang oleh manusia prasejarah.
Gambar tersebut berupa goresan dengan
pigmen hitam kemerahan dicampur dengan arang dan lemak binatang. Sehingga dapat
dikatakan bahwa Desain Grafis berumur
hampir sama dengan peradaban manusia.
Goresan pada dinding gua tersebut memang bukan dibuat untuk tujuan seni
atau pun hobi, tetapi lebih digunakan sebagai alat komunikasi visual untuk
tujuan ritual demi kelangsungan hidup mereka. Dan disaat mereka memilih media,
menentukan goresan pertama dan menghitung ukuran gambar yang mereka buat
sebenarnya sudah bisa disebut mendesain.
Lukisan dinding gua juga terdapat di Indonesia, tepatnya di Gua Pattae Kere
– Sulawesi Selatan yang berupa lukisan babi hutan yang berfungsi sama seperti yang
ada di Perancis. Masyarakat pada jaman itu membuat pesan berupa gambar-gambar.
Bercerita dan memberikan catatan bagaimana cara berburu dan dimana tempat yang
terbaik untuk berburu.
Pada masa kini, para ahli sejarah dapat belajar tentang tata cara berburu
masyarakat prasejarah, struktur kelompok dan kepercayaan mereka dengan
mempelajari gambar-gambar yang mereka tinggalkan di dinding gua dan situs-situs
sejarah yg ada di seluruh dunia.
Gambar contoh lukisan di gua Lascaux |
2. Bangsa Mesir
Bangsa Mesir merupakan salah satu yang pertama kali menggunakan gambar untuk
tujuan komunikasi. Gambar tersebut dikenal dengan sebutan Huruf Hieroglyphe. Masyarakat Bangsa Mesir menggunakan huruf
tersebut untuk menceritakan peristiwa besar yang terjadi di masanya. Mereka lebih
sering menggoreskannya pada dinding Pyramid.
Contoh Gambar Huruf Hieroglyphe |
3. Bangsa Yunani
dan Romawi
Bangsa Yunani dan Romawi mengembangkan sistem komunikasi yang disebut tulisan. Mereka mengembangkan abjad dan
menciptakan buku dalam bentuk gulungan. Pada awalnya abjad latin hanya terdiri
dari 21 huruf saja, yaitu A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S,
T, V dan X. Kemudian ditambahkan huruf Y dan Z untuk mengakomodasi kata dari
bahasa Yunani.
Sedang pada abad pertengahan ditambahkan pula 3 huruf, yaitu J, U dan W,
sehingga total dalam huruf Latin ada 26 huruf.
Contoh Gambar Huruf Romawi Kuno |
Namun untuk untuk pemakaian huruf latin hanya dimengerti oleh kaum
terpelajar saja, sehingga gambar-gambar masih masih digunakan dalam komunikasi
pemberian pesan.Monumen yang menceritakan informasi dan catatan tentang kejayaan
Romawi adalah Triumphal Arch, yang
berupa gambar-gambar sederhana yang digabung dengan tulisan mengenai peristiwa
kerajaan.
1. 4. Abad
Pertengahan
Pada abad ini catatan yang dibuat ahli filosofi hanya dapat dibaca dan
dipelajari oleh dewan gereja atau orang-orang kaya saja. Sedang untuk
penyampaian pesan untuk rakyat biasa menggunakan media gambar-gambar yang
dilukiskan pada dinding dan langit-langit gereja. Agar orang-orang dapat
membaca cerita-cerita dari kitab suci. Lukisan dinding karya Michaell Angelo yang berjudul Pengadilan Terakhir atau Hari Kiamat menceritakan tentang yang akan
terjadi pada manusia saat akhir dari dunia ini.
Contoh Lukisan Karya Michellangelo |
5. Abad ke-15
Perkembangan proses cetak mencetak dimulai pada Abad ke-15 saat Johannes Gutenberg ( 1398-1468 ) menemukan mesin alat cetak di Jerman. Hasil cetakan pertama kali adalah kalimat yang diambil dari Bible dengan menggunakan jenis huruf Textura Blackletter pada tahun 1455 di Mainz, Jerman. Saat itu hanya ada 42 baris kalimat yang diambil.
Selain sebagai penemu mesin cetak tinggi atau hand press, Johannes Gutenberg adalah inspirator bagi perkembangan seni menyusun huruf ( Tipografi ) dan seni ilustrasi untuk cover buku dan halaman buku. Dan inilah yang membuka peluang untuk pemenuhan hasrat seni visual terhadap huruf dan gambar agar kualitas manusia di bidang informasi semakin baik dan terbuka.
Berbeda dengan mesin cetak Gutenberg yg memanfaatkan tekhnik cetak tinggi, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Yaitu menggunakan teknik datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dan minyak.
Kenap dinamakan Lithografi karena master cetak nya menggunakan media Batu Litho. Teknik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran lebih leluasa dalm bentuk blok-blok serta lebih besar dalam segi ukuran. Juga memungkinkan pemisahan warna dalam proses cetaknya, pada masa ini perkembangan poster sangat pesat dan disebut sebagai The Golden Age of The Poster. Tokoh-tokoh seni poster menggunakan Lithografi antara lain Jules Cheret dengan karya besar nya : Eldorado ' Penari Riang ' (1898 ), La Loie Fuller 'Penari Fuller' (1897), Quinquina Dubonnet (1896), Enu des Sirenes (1899). Tokoh lainnya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene Grasset.
Baca juga : Peristiwa-peristiwa Penting Dalam Dunia Desain Grafis.
Perkembangan proses cetak mencetak dimulai pada Abad ke-15 saat Johannes Gutenberg ( 1398-1468 ) menemukan mesin alat cetak di Jerman. Hasil cetakan pertama kali adalah kalimat yang diambil dari Bible dengan menggunakan jenis huruf Textura Blackletter pada tahun 1455 di Mainz, Jerman. Saat itu hanya ada 42 baris kalimat yang diambil.
Buku Gutenberg Bible |
Selain sebagai penemu mesin cetak tinggi atau hand press, Johannes Gutenberg adalah inspirator bagi perkembangan seni menyusun huruf ( Tipografi ) dan seni ilustrasi untuk cover buku dan halaman buku. Dan inilah yang membuka peluang untuk pemenuhan hasrat seni visual terhadap huruf dan gambar agar kualitas manusia di bidang informasi semakin baik dan terbuka.
Johannes Gutenberg |
Berbeda dengan mesin cetak Gutenberg yg memanfaatkan tekhnik cetak tinggi, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Yaitu menggunakan teknik datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dan minyak.
Kenap dinamakan Lithografi karena master cetak nya menggunakan media Batu Litho. Teknik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran lebih leluasa dalm bentuk blok-blok serta lebih besar dalam segi ukuran. Juga memungkinkan pemisahan warna dalam proses cetaknya, pada masa ini perkembangan poster sangat pesat dan disebut sebagai The Golden Age of The Poster. Tokoh-tokoh seni poster menggunakan Lithografi antara lain Jules Cheret dengan karya besar nya : Eldorado ' Penari Riang ' (1898 ), La Loie Fuller 'Penari Fuller' (1897), Quinquina Dubonnet (1896), Enu des Sirenes (1899). Tokoh lainnya antara lain Henri de Toulouse Lautrec dan Eugene Grasset.
La Loie Fuller |
No comments:
Post a Comment