Saturday 18 March 2017

Sejarah Tipografi dan Perkembangan Huruf | ristofa.com

Sejarah Tipografi dan Perkembangan Huruf - ristofa.com

Sejarah Tipografi


Bangsa Afrika dan Eropa mengawali pada tahun 3.500-4.000 sebelum Masehi dengan membuat lukisan di dinding gua sebagai salah satu sarana utama dalam suatu komunitas, baik sebagai media untuk menyampaikan informasi maupun media untuk kegiatan ritual. Sekitar tahun 3100 SM, bangsa Mesir menggunakan pictograph sebagai simbol-simbol yang menggambarkan sebuah objek. Sejarah perkembangan fungsi tipografi pada awalnya dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Komunikasi menggunakan gambar berkembang dari pictograph hingga ideograph, yang berupa simbol-simbol yang merepresentasikan gagasan yang lebih kompleks.

Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang dikenal dengan nama Hieroglif pada sekitar abad 1300 SM. Dan bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menyebar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa.

Manusia telah mengupayakan berbagai cara terbaik untuk dapat berkomunikasi lewat tulisan, melalui penggunaan berbagai macam perangkat dan media. Abad ke-7 Cina menemukan teknik cetak timbul dengan menggunakan tinta. Awal milenium kedua di Eropa lahir huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil. Huruf ini dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping, sehingga huruf-huruf tersebut dapat dituliskan dalam jumlah yang lebih banyak di atas satu halaman buku.

Blackletter Script | ristofa.com
Blackletter Script

Puncak perkembangan tipografi, terjadi pada abad 8 SM di Roma. Pada saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang sejatinya merupakan penduduk asli Italia. Lalu mereka menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi.

Penemuan mesin cetak dengan sistem movable type pada tahun 1450 oleh Johann Gensfleisch zum Gutenberg asal Jerman, telah membawa banyak perubahan yang pesat dalam sejarah tipografi, terutama dalam teknik pencetakan, pengukuran, serta produksi. Pencetakan dengan movable type digunakan hampir 400 tahun lamanya dengan berbagai macam penyempurnaan. Tahun 1886 Ottmarr Mergenthaler, dari Jerman menemukan mesin typecasting yang cara kerjanya adalah dengan cara memasangkan sejumlah huruf yang disusun baris per baris (line casting). Mesin ini disebut Lynotype.

Mesin Lynotype | ristofa.com
Mesin Lynotype

Saat ini tipografi mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan hingga mengalami komputerisasi yang makin canggih. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. Pada awalnya alphabet latin hanya berjumlah 21 huruf, yaitu : A, B, C, D, E, F, G, H, I, …, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, …, V, …, dan X. Kemudian huruf Y dan Z ditambahkan.  Pada abad pertengahan ditambahkan 3 huruf tambahan yaitu :  J, U dan W, sehingga keseluruhan alphabet latin menjadi 26.

Generasi selanjutnya dari teknologi typecasting adalah phototypesetting yang menggunakan proses film sebelum naskah diterapkan ke lempeng cetakan. Mesin ini dibuat oleh Herman Freud tahun 1946 di Jerman. Perkembangan selanjutnya teknik pra-cetak analog yang menggunakan lempengan (plate)  mulai tergeser oleh teknik pra-cetak digital (digital pre-press). Penggunaan teknologi digital dalam dunia tipografi dimulai pada tahun 1973 oleh perusahaan bernama IKARUS. 

Teknologi ini berfungsi untuk membuat huruf digital, sehingga dapat diterapkan dalam sistem komputer. Setiap huruf disimpan dalam data elektronik dengan berbagai perintah yang dapat mengaktifkan komputer  dalam kalkulasi pada setiap garis ataupun ruang dalam huruf.

Tahun 1984 Adobe Systems merilis PostScript Font dan di tahun 1991 Apple Computer dan Microsoft Corporation mengeluarkan True Type Font. PostScript Font dan True Type Font merupakan huruf elektronik atau sering disebut font.  Hadirnya beragam jenis personal komputer dan perangkat lunak yang semakin canggih. Ikut meningkatnya apresiasi para perancang grafis dan masyarakat umum, merupakan penyebab tejadinya lonjakan kebutuhan terhadap huruf digital. Hanya dengan sebuah personal komputer perancang huruf  (type designer ), desainer dapat merancang berbagai macam jenis huruf baru dengan waktu yang lebih singkat.

Klasifikasi Bentuk Huruf Tipografi


Dalam beberapa literatur tipografi, rupa huruf dapat di golongkan dalam beberapa klasifikasi atau golongan, yang berguna untuk mempermudah mengidentifikasi rupa huruf tersebut. Berdasarkan klasifikasi yang umum dan sering dipakai, klasifikasi berdasarkan timeline sejarahnya dan fungsinya, rupa huruf digolongkan menjadi beberapa jenis huruf tipografi sebagai berikut:

  • Blackletter / Old English / Textura, berdasarkan tulisan tangan (script) yang populer pada abad pertengahan (sekitar abad 17) di Jerman (gaya gothic) dan Irlandia (gaya Celtic).
  • Humanis / Venetian, berdasarkan tulisan tangan (script) gaya romawi di Italia. Disebut humanis karena goresannya seperti tulisan tangan manusia.
  • Old Style, Rupa huruf serif yang sudah berupa metal type, gaya ini sempat mendominasi industri percetakan selama 200 tahun.
  • Transitional, Rupa huruf serif, muncul pertama kali sekitar tahun 1692 oleh Philip Grandjean, diberi nama Roman du Roi atau "rupa huruf raja", karena dibuat atas perintah Raja Louis XIV.
  • Modern / Didone, Rupa huruf serif, muncul sekitar akhir abad 17, menjelang zaman Modern.
  • Slab serif / Egytian Rupa huruf serif, muncul sekitar abad 19, kadang disebut Egytian karena bentuknya yang mirip dengan gaya seni dan arsitektur Mesir kuno
  • Sans-serif /  huruf tanpa kait
  • Grotesque Sans-serif, muncul sebelum abad 20.
  • Geometris Sans-serif, bentuk rupa hurufnya berdasarkan bentuk-bentuk geometris, seperti lingkaran segi empat dan segitiga.
  • Humanis Sans-serif, bentuk hurufnya seperti tulisan tangan manusia.
  • Display / dekoratif, muncul sekitar abad 19, untuk menjawab kebutuhan di dunia periklanan. Cirinya adalah ukuranya yang relatif besar.
  • Script dan cursive, bentuknya menyerupai handwriting - tulisan tangan manusia. Script, hurufnya kecil-kecil dan saling menyambung, sedangkan Cursive tidak.
Sekian penjelasan tentang Sejarah Tipografi dan Perkembangan Huruf. Semoga bermanfaat..

6 comments: